Desember bareng PMII Care,
04 Desember 2021 menjadi saksi bisu erupsinya Mahameru di Lumajang, Jawa timur. Dua kecamatan berpuluh RT/RW terrendam guguran pasir vulkanik. Semua warga berhamburan kaget kebingungan. Alam sekitar yang sebelum nya baik-baik saja, aktivitas warga istirahat di tengah terik matahari seolah tak ada apa-apa. Seketika berubah menakutkan dan seolah tak akan ada kehidupan lagi, 30 menit saja guguran awan panas Semeru melenyapkan semua yang ada. Pukul 15.00 tak disangka bunyi ledakan itu meluncurkan guguran awan panas, menggelapkan awan yang cerah, menghamburkan seluruh warga di dusun Curah kobokan sampai Sumberwuluh, anak-anak yang biasa damai melantunkan ayat-ayat Qur'any berteriak histeris. Syukur Alhamdulillah ada hujan mendegradasi suhu guguran abu vulkanik, sehingga luka bakar tak merenggut nyawa lebih ganas. Setidaknya kutipan di atas merupakan kesaksian dari beberapa warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Jembatan penghubung malang-lumajang putus total, akibat diserang lahar pan