Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

 

Dok. Suasana persisetan di Dkh. Kayulawang Ds. Kedoyo Tulungagung 

Selasa, 27 Desember 2022,  

Dari rumah beralaskan tanah aku memulai merangkai kata per kata tentang pertunangan ku dengan peri dari kayangan.


06 Juli 2022 lalu proses ta'aruf dengan si Peri telah dicanangkan, bapaknya merestui niat baik kita berdua dengan menemui langsung kedua orangtua ku untuk menanyakan perihal keseriusan ku memilih putrinya sebagai pendamping.


Pada pertemuan itu Bapak dari Peri ditemani Mbah Dalang menginformasikan bahwa waktu pertunangan bin sisetan baru dapat dilaksanakan pasca proses boyongan ala hijrah rumah minal Mojosari ilaa masjidil Kayulawang Kedoyo atau kisaran di Bulan Desember 2022.



Waktu demi waktu berlalu, bulan demi bulan terlewatkan, aku dan peri semakin kenal semakin banyak tantangan mulai kesedihan ditinggal Mbah putri yg merupakan Ibu dari Emaknya Peri sampai kesulitan memahami komunikasi, kebetulan saja background yang berbeda menimbulkan bahasa Komunikasi yang berbeda.


Hari, minggu dan bulan sudah beranjak ke akhir tahun memasuki Jumadil Awal bertepatan dengan Bulan Desember, desas-desus kekhawatiran berhembus dari laut selatan dimana angin itu hendak mengusik ketenangan masa ta'aruf peri dengan Ksatria para bocil.


Ksatria membuktikan bahwa cintanya dengan peri bukan sekedar ucapan saja, maka Kamis, 15 Desember 2022 Ksatria bocil mengirimkan suara burung ke Keluarga Blitar untuk memproses pertunangan ke Negeri Kayangan tempat Peri berada.


Keluarga Peri menyetujui niat pertunangan dilangsungkan pada hari Ahad 18 Desember 2022, dalam tempo sesingkat-singkatnya semua

 pihak yang dirasa perlu dihadirkan pun siap untuk membantu.


Bu Nyai Nur Hidayati selaku jembatan penghubung hubungan Peri dg Ksatria tak luput untuk ikut terlibat, dengan kereta kencana dg gambar kuda keluarga Ksatria bertolak dari Blitar didampingi langsung oleh 8 pengawal termasuk diantaranya kedua orangtua.


Tepat pukul 11.45 siang Keluarga Ksatria sampai di Puri Kayangan, selama 1 jam lebih sedikit para sesepuh membicarakan perakadan kami sampai peresepsian dilangsungkan. Akhirnya dari kesepakatan kedua belah pihak diputuskan untuk melaksanakan akad dan resepsi dalam satu waktu yaitu pada Bakda Mulud 1445 H atau kisaran Oktober 2023.


Perjamuan luar biasa dan keakraban yang begitu mesra antara kedua keluarga menjadi saksi bahwa cinta kami direstui dan akan segera kita buktikan kalau cinta kita akan terus bersemi, pukul 13.00 rombongan dari Blitar beranjak pulang dan 2 jam kemudian Ksatria mendampingi Bu Nur turun dari Kayangan dengan mengendari Kuda Besi Yang semakin di depan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi