Kalau boleh aku meminta dan itu peraturannya




Sabtu (13/05/2023) aku dan Mas fa berkesempatan untuk saling berjumpa di salah satu outlet Mixue, sekitar pukul 14.45 kedatangan ku sudah disambutnya di depan pintu masuk. 

Sedikit saling menyapa lalu kami lanjutkan untuk masuk ke Mixue dan memesan minuman Lemon, dimana pilihan minuman ku ini mencontek pesanannya Mas Fa karena baru pertama kali aku ke mixue dan kebayang dg harga minumannya yg mahal-mahal, jadi bermaksud utk mengirit akhirnya pesanlah minuman yg sama dengan pesanannya Mas fa. 

Kami nongkrong di lantai 2, aku duduk dengan tenang sambil berfikir ngomong duluan atau bersiap menjawab pertanyaan nya, untung dah Mas Fa ini orangnya selalu tidak betah berpuasa omongan. Dia memulai dg pertanyaan-pertanyaan seputar pendapatan dan aktifitas ekonominya. Aku kaget dan bingung takut2 jawabanku salah.

Pertanyaan-pertanyaan nya adalah :
1. Bagaimana menurutku perihal pendapatan dan profesinya? 
2. Bolehkah di Besole dan pulang seminggu sekali? 
3. Menerimakah aku dg kondisi Mas Fa saat ini yg notabene tidak ada tabungan dan modal usaha? 

Seingatku garis besarnya adalah 3 pertanyaan di atas, karena selebihnya kita hanya saling sharing dan dia menjelaskan maksud dr rencana tetap mengajar di Besole. 

Perihal Long Distance Relationsip atau LDR an aku tidak berani memutuskan sendiri, hanya saja aku sudah mengantisipasi sejak jauh-jauh hari atau beberapa waktu lalu dan aku memang harus menanyakan dulu ke Bapak agar tidak terjadi salah paham dikemudian hari, Mas fa pun bermaksud pertanyaan-pertanyaan di atas juga disampaikan ke Bapak. 

Tidak terasa 2 jam sudah momen perasaan aku yg campur aduk diakhiri, sepanjang memperhatikan Mas Fa bercerita aku hanya terdiam dan menahan air mata haru serta stuck yg mengakibatkan ku bersedih. 

Harusnya aku bisa memberikan solusi atau menjadi support sistem bagi mas Fa, tapi lagi2 aku kelu tak bisa berkata apa-apa, benar2 aku kagum pada perjalanan hidupnya. 

Disela-sela ngomongnya aku juga menyampaikan uneg2 ku :
1. Apakah kelak sampean akan ngejibne pendapatan ku?

Jawabannya sedikit membuat ku lega, ternyata dalam tuturnya dia tidak insecure dg pendapatanku dan berusaha tidak akan ngejibne penghasilanku. 

Pada malam hari ku hampiri bapak yang sedang duduk melepas lelahnya hari itu, hati-hati dan berfikir matang aku beranikan berbicara dg bapak. Satu per satu pertanyaan dr Mas Fa aku sampaikan setelah cukup, maka giliran bapak menanggapinya. 

Dalam dawuhnya bapak perihal jarak jauhnya hubungan kami, ya terserah saja tidak mengikat semua keputusan ada diantara kami, sementara Bapak hanya memiliki opsi pekerjaan yang pernah ditawarkan ke Mas Fa dulu utk menambah pemasukan meski sedikit. Perihal Mahar bapak tidak mempermasalahkan, cuma kalau sudah menikah nanti kudune belajar memprioritaskan mana yg kewajiban dan bukan. 

Lanjutnya bapak juga sempat menanyakan kenapa kok tetap di Besole ? Apa yang dia pertahankan di sana ?. Pertanyaan-pertanyaan itu akhirnya aku jawab sepaham dan setahuku, "karena kalau milih pindah dan mulai dari nol lagi". Dengan jawaban itu bapak sebenarnya tidak terlalu puas, yaa aku hanya menyampaikan apa yg ditanyakan Mas Fa. 

Pagi-pagi di hari Ahad (14/05/2023) ku hampiri emak dan mensharingkan soal kondisi Mas Fa, maka emak menyampaikan "itu bisa dipikir belakangan, lek sekarang piye amrih mlakune. 

Dari informasi Mas Fa, tanggapan Bapak dan penjelasan Emak, maka aku berusaha mentafsirkan dengan beberapa solusi :
1. Belajar menabung sejak awal menikah. Ini buat kita berdua
2. Untuk sekarang mumpung masih ada waktu, kalau mau celeng2 InsyaAllah nanti pasti bisa ngumpul
3. Soal fokus kerjaan, Mas Fa biar ttp fokus aja ke ngajar dan bimbel, piro2 hasilnya tak tompo. Tapi, ayo mas belajar mengelola uang biar ada yg keceleng
4. Celengan itupun bisa kalau memang dr sebulan kurleb 1 juta

Sayangnya, respon solusi yg ku sampaikan tidak terbaca dg baik sehingga dalam pemikirannya Ma Fa aku belum memberi solusi apa-apa, walupun akhirnya setelah beberapa bait Chat dia menyampaikan maaf perihal ketidak telitiannya.

Lalu aku pertegas dengan beberapa permintaan dan peraturan :
1. LDR, pulang ke kedoyo jika ada perlu/memang menyediakan waktu semalam-2 malam membersamai kegiatan masyarakat di sini. Sabtu & Minggu ke Temenggungan. Berarti mungkin, 3 hr di Besole, 2 malam di Kedoyo, 2 malam di Blitar. 

2. Kalau tidak bisa pulang, aku bisa yg gantian njenguk sekadar untuk nyucikan baju atau nyetrika dan bawakan makanan. Yg jelas aku pengen yg ngurus pakaiannya dia, mulai nyetrika nyuci dan menyediakannya.  Jd Mas Fa gak perlu mikir pakaian. 

3. Marahan gak boleh lebih tiga hari. 

4. Kalau dia di nol, aku gak boleh ninggalin. Kalau dia di 10 jaga hati dan mata. 

5. Aku nerima seberapa pun uang yg dia kasih ke aku. Berarti aku harus pandai ngelola biar cukup. Dg catatan aku jg bantu ekonominya. 

6. Lebih pandai mengelola uang yg masuk. 

7. Memprioritaskan yg kewajiban. 

8. Aku jadi pendengar yg baik walau gak pandai ngasih solusi. 

9. Pas LDR menyempatkan vidcall dan komunikasi yg cukup. 

10. Oh, iya, kalau misalnya tiba-tiba senggang bisa kencan bareng.

Mudah-mudahan itu membantu meringankan beban pikirannya, apapun resikonya atau respon darinya aku pasrahkan kepada Allah Swt.

_cun_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi