Kedua kalinya

 

Wahai alam ! engkau berputar pada poros waktu yang tak berujung
Berdetik-detik mencekam tahun lalu, membuat bingung
Hingga saat ini, waktu itu kembali
Dua belas bulan pandemi telah terlewati

Dalam kondisi termenung, mata dipaksa ceria
Hati rapuh, dipaksa bangkit, walau tersimpuh
Tertatih pandemi tak bisa dibendung kembali
Namun, cahaya indah tak boleh disia-siakan kedua kali

Dua ribu dua puluh awal pandemi, merubah budaya dan tradisi
Tarawih, tadarus menepi dan malam semakin sunyi
Dua ribu dua puluh berganti sampai hari ini
Tak tahu lagi, apakah kemeriahan dulu akan kembali tahun ini ?

Semua tak ingin sepi dan terus begini

Berseragam lengkap dengan masker
Sajadah dan mukena rapi, tak lupa handsanitizer
Upaya menghidupkan ramadhan tumbuh dan mulai bersemi
Kedua kalinya di masa pandemi
Tak boleh berputus asa dan bersedih lagi

Tulungagung, 12 April 2021/29 Sya'ban 1442
Kang Fay

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi