Kesetaraan Ada dalam Organisasi

Sekilas membaca kata organisasi, akan memunculkan bayangan repot dan tersitanya waktu untuk diri sendiri. Kegiatan sehari-hari yang terfokus pada pengembangan diri sendiri harus terbagi dengan pengembangan organisasi. Tidak sedikit kalangan pemuda anti dalam berorganisasi, karena alasan-alasan yang beragam. Mereka memilih berkarir lewat skill kebutuhan pribadi yang tidak terlibat dalam suatu organisasi. 

Perlu dimengerti, banyak kisah organisatoris yang mampu berbicara banyak dalam berbagai lini dikehidupan kita. Karena mereka tahu betapa pentingnya berproses di organisasi. Salah satu sahabat yang merasakan dampak manis berproses di organisasi adalah Sahabat Utri Suciati.

Sahabat berkacamata ini menuliskan "bahwa saya senang mengikuti pendidikan di organisasi, karena dengan berorganisasi kita mengenal banyak sahabat dari berbagai latarbelakang".

Bagi pemuda harus berorganisasi, karena itu merupakan kebutuhan bagi pemuda dalam membentuk mental, mencari peluang untuk berperan dalam kebermanfaatan untuk sesama manusia.

Sahabat Uci (sapaan akrab beliau) menekuni pendidikan berorganisasi sejak usia 14 tahun saat di pesantren hingga saat ini.

Bu Kopri (Korp Pergerakan Putri) menambahkan bahwa motivasi bagi kaum perempuan untuk aktif diorganisasi memiliki keberagaman sendiri, tapi yang perlu dipahami bagi seorang (perempuan) yang telah memahami dan sadar makna kesetaraan, akan terus termotivasi untuk terus berperan dan berproses di organisasi.


Narasumber: Sahabat Utri Suciati (Aktivis Kopri PMII Tulungagung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi