SADARI KAPASITAS, TINGKATKAN KUALITAS

 


Setiap manusia sejatinya digariskan menjadi sosok pemimpin, dimana semua mengorganisir kegiatan, tatanan kehidupan bahkan keinginan-keinginan yang hendak dicapai. Tahun ini mendapatkan hasil sekian, maka tahun-tahun berikutnya berharap dapat pencapaian yang lebih, mulai harta, tahta dan derajat.

Seperti biasa ketika aktif menjadi bawahan yang produktif, lirikan segera mendapat hasil pun menggoda. Bahkan sentilan kata-kata next kepala madrasah pun menjadi angin semilir yang akan siap melenakan. Seperti halnya ketika saat menjadi mahasiswa, seolah jabatan presiden mahasiswa merupakan hal indah nan megah, namun setelah menjalaninya tantangan luar biasa menjadi persoalan.

Berkaca dari pengalaman yang ada, setiap langkah keputusan tidak hanya dipertimbangkan dari penilaian orang lain pada kinerja kita. Harus tahu diri, sedangkan yang lebih tahu diri sendiri adalah pribadi itu sendiri, bukan pada orang lain. 

Penting kiranya mengukur kesiapan diri, mulai dari mental, finansial dan kemampuan taktikal ketegasan jauh harus diperhatikan. Agar saat posisi itu direngkuh, pribadi ini tidak menjadi boneka dan benar-benar bertanggungjawab secara Arif dan bijaksana.

Sebuah kutipan motivasi mengingatkan "Seseorang akan hancur, apabila tidak mengetahui kadar atau kapasitasnya". Penting sekali mengetahui tolak ukur yang ada pada diri sendiri, menjadi bawahan pun lebih baik, apabila itu menjadi kapasitas prestasi lebih baik, bukannya menjadi pimpinan yang justru tanpa pertimbangan kapasitas dir sendiri.

Maksimalkan peran saat ini dengan kaffah, tlaten, sabar, dan terus berbenah akan membentuk karakter etos kerja yang kuat. Sehingga apapun badai yang menerjang saat menjulang tinggi, maka pondasi tetap tidak akan goyah bahkan roboh. Perjalanan masih panjang, dunia pendidikan masih menjadi petualangan baru bagi pribadi ini, PR-PR yang masih banyak mengendap pada diri ini harus satu-per satu diselesaikan agar menjadi SDM pendidik yang berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi