Mbahkung Bertanya, Mbah Soden Menjawab*

 



Siang tadi (Selasa, 19/04/2022) ketika pertama kalinya berbincang dg Kyai Syamsoden setelah 3 Minggu saya tidak balik ke Nganginan, ada pembahasan menarik seputar *Nuzululqur'an* dengan bersantai duduk di teras timur ndalem aku memperhatikan seksama kata per kata yg Beliau sampaikan, sekitar 90 menit beliau memaparkan beberapa pengetahuan fiqih maupun tasawuf.


Mbah Soden (sapaan akrab) menuturkan bahwa malam _nuzululqur'an_ itu memang jatuh pada 17 Ramadhan sebagaimana Firman Allah Swt _(_anzalnal Qur'an....... Yauma taqol jam'an_) [ terang beliau dengan berusaha mengingat kelengkapan dari penggalan ayat tersebut ], lantas saya bertanya "katanya nuzululqur'an itu pada malam Lailatul Qadar ??" (posisinya saya duduk di kursi tepat di samping beliau), Mbah Soden menjawab, " nuzululqur'an pada 17 Ramadhan maknane proses diturunkan nya Al-Qur'an dari _baitul izza_ ke _samaaid-dunya_ _munajjaman_ (berangsur-angsur) dg washilah jibril. Sedangkan makna _nuzululqur'an_ pada malam Lailatul Qadar adalah diturunkan nya seluruh isi Al-Qur'an dari _lauhul Mahfudz_ ke _Baitul Izza_ jadi tidak berangsur-angsur".


Beliau juga menerangkan, " _Baitul Izza_ maknane tempat penyimpanan Al-Qur'an yg diturunkan dari _lauh mahfudz_ trus dari _lauh Mahfudz_ ke Dunia dengan waktu 22 tahun 22 hari ada riwayat lain 23 tahun", terangnya dengan tetap menatap ke halaman depan ndalem.


" _Munajjaman_ maknane berangsur-angsur, jadi maknane Nuzululqur'an saat Lailatul Qadar yaitu turunnya Al-Qur'an dari _lauh mahfudz_ ke _Baitul 'Izza_ dalam keterangan kitab Nashaihul 'Ibad di terangkan _Innaa anzalnahu fii Lailatul qadr_  kata _anzalnaa_  maknanya turun seluruhnya dalam satu waktu, sedangkan _tanziil_ maknanya turun satu per satu", pungkas beliau.


Seputar Zakat Fitrah



Sebelum membahas kisah _nuzululqur'an_, saya sempat bertanya perihal waktu dan tata cara niat Zakat fitrah, pertanyaan nya adalah Bagaimana hukum niat Zakat fitrah bagi 2 orang atau lebih dengan beras atau bahan pokok dalam satu wadah ??, Bagaimana cara menerima zakat fitrah dan membagikannya ? apakah dituangkan jadi satu dalam satu karung baru dipecah lagi jadi 3kg atau dari Muzakki langsung kita sampaikan ke mustahih tanpa dituangkan dulu dalam karung ?? Bagaimana meniatkan zakat untuk 2 orang atau lebih ??

 

Lantas Mbah Syamsoden dengan ramah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya di atas :

1. Hukumnya boleh, tetapi untuk niatnya tetap sendiri-sendiri atau per kepala, karena zakat fitrah itu hukumnya fardlu 'ain,


2. Ada macam-macam versi atau riwayat dalam pengumpulan zakat fitrah, kalau di Masjid Nganginan zakat yg diterima 'amil dijadikan satu dalam satu karung atau wadah baru kemudian dipisahkan lagi dg takaran 3kg. Sedangkan ada juga yang menerima zakat 3kg terus 'amil tidak menuangkan jadi satu dalam satu wadah, melainkan langsung disalurkan kepada mustahih. Kedua kejadian tersebut sama-sama diperbolehkan, bahkan dalam madzhab Imam Syafi'i harus pas 2,75 Kg.


3. Untuk meniatkan zakat fitrah secara bersama-sama yaitu dg dibimbing oleh satu orang dan semuanya mengikuti, sedangkan perihal dalam niat harus memegang beras atau zakatnya tidak diharuskan, sebenarnya dengan niat "aku ingin zakat fitrah lillahi ta'ala" itu sudah cukup, namun biar lebih mantab niatnya demikian " _nawaitu an ukhrija zakatal Fithri 'an-nafsi fardholillahi ta'ala_ ".


Selepas berbincang penuh ilmu bersama Mbah Soden lantas waktu memasuki sholat Dzuhur, perintah adzan dari beliau pun segera dilaksanakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi