Prof. Ngainun Na'im Membagi Tips Penulisan di Ngabubu-read Bareng PMII Tulungagung

Supplier Pengetahuan : Prof. Ngainun Na'im, M.H



Penting kiranya bagi pelaku riset sejarah mengetahui akan maksud dari kata sejarah, Prof. Ngainun Na'im mengulaskan makna sejarah sebagai :

  • Sejarah, melihat masa lalu yang dilakukan sekarang untuk merekonstruksi masa datang,
  • masa lalu yang dilakukan sekarang untuk merekonstruksi masa datang, 
  • Prof. Kuntowijoyo berkata sejarah itu sebagaimana orang duduk di kursi belakang kereta Api.
Sedangkan secara tekhnis, dalam penulisan sejarah PMII Tulungagung Professor Metodologi Penulisan Islam ini menerangkan :

  • Mulailah dari periode sekarang, tahun lalu, kemarin sampai seterusnya ke belakang,
  • Siapkan instrumen pertanyaan nya agar saat di lokasi observasi atau narasumber tidak kebingungan mencari topik pembicaraan,
  • Keakraban akan menghasilkan topik yang dibahas, artinya dalam mencari keterangan narasumber, jalinan kedekatan antara pewawancara dan narasumber akan memberikan dampak pada hasil wawancara.
Di tengah kondisi yang haus dan lapar Professor menjelaskan pula perihal makna Metodologi dan metode, berikut ulasannya :
  • Metodologi adalah hal-hal yang kita bicarakan saat ini,
  •  Arti dari kata logos bisa diperdebatkan atau dibicarakan tanpa perlu ada tindakan terlebih dulu, karena segala hal yang berkaitan dg Logos adalah bersifat teoritik,
  • metode sendiri merupakan (Praktis) karena sudah memulai atau berpraktek, 
  • Dalam melakukan observasi, jangan sekali-kali meminjam foto atau bukti fisik lainnya untuk dibawa, cukup pinjam dan disalin atau difoto sendiri,
  • Riset dimulai bukan dari idealitas, Maknanya, dalam melakukan Riset Sejarah PMII Tulungagung tidak harus dari 1963, dimulai dari yang mampu dijangkau,
  • Dimulai dari 10 tahun terakhir dulu, 
  • Selanjutnya adalah ditulis, didiskusikan, ditranskip dan disusun.
Selanjutnya penulis merangkum beberapa kata-kata bijak yang dilontarkan oleh Prof. :

🖊️ Relasi dalam sejarah itu perlu, untuk menyambung kan antar generasi

🖊️ saya menyukai suatu hal yang belum dimulai,

🖊️ Sejak saya ber PMII, satu-satunya yang konsisten satu bidang, berupa penulisan,

🖊️ Dalam setiap kesempatan forum saya, catatan saya paling lengkap, tapi tulisan nya tak banyak ditulis umumnya,

🖊️ Ingatan bisa lupa, catatan mengingatkan (kata filsuf Yunani)

🖊️ Suatu hal yg mudah hilang itu block note dan bulpen

🖊️ Konsultasi ( Kon sing usul, Kon sing ngatasi)

🖊️ Menulis buku sejarah adalah warisan, pasti akan ada kekurangan dan nanti akan disempurnakan.

🖊️ PMII itu yang kuat nomor satu harus dzikirnya, PMII kok sampek Ra sholat berarti  fatal,

🖊️ Kalau dzikirnya kuat, intelektual akan meningkat,

🖊️ Membaca sholawat kalau masih 1000x sedikit banget,

🖊️ Kader PMII itu harus membaca dan intelektual,

🖊️ Saya senang bisa melakukan nya, karena orang lain belum tentu bisa dilakukan, hal yang tersulit adalah memulai,

  • Saya masuk Jurnal internasional ditolak sampai 10 Penerbit, contohnya dalam The Power of Writting, saya katakan, " berarti penerbit itu belum tahu artikel bagus", buat motivasi diri sendiri.
  • Sesuatu yang hilang karena kehilangan momentum
  • Tulislah orang tuamu karena bukan tokoh, dan hanya dirimulah yang seharusnya menuliskan

Prof.Dr. Ngainun Na'im juga merespon  pertanyaan yang berkenaan dengan langkah-langkah penulisan, beliau memaparkan:

  1. Tentukan Tema sebagai langkah pertama dalam memulai tulisan, tema sudah ditentukan maka 45% pekerjaan terselesaikan,
  2. Yakinlah dengan jalan yg kalian pilih, jalani itu dengan berkelanjutan,
  3. Menyiapkan design risetnya,
  4. Menentukan target waktu yang jelas,
  5. Perhatikan detail dan penggalian data,
  6. Pemilihan antara bahasan dan bahasa yang menarik dengan bahasan yang tidak menarik, bahasa penelitian itu apa yg tidak berguna akan menarik, 
  7. Terakhir yang paling berat, selesai dicetak hasil riset itu dibaca.

Lantas kalau hasil penelitian itu terdapat kontradiksi bagaimana ?? Untuk hal itu Prof. Berkacamat ini juga memiliki tipsnya, berikut tips dari beliau :

  1. Harus akrab dengan narasumber, wawancara tidak akan lahir kebenaran sesungguhnya, kalau tidak akrab dengan narasumber nya,
  2. Diulang-ulang dg menggunakan perspektif yang berbeda,
  3. Komitmen mewujudkan karya ini.


Bagi seseorang mengikuti kompetensi expose literasi sesuai zaman nya ? Menanggapi pertanyaan tersebut Prof. cenderung mengkisahkan perjalanannya dalam kepenulisan, ungkapannya dapat dijabarkan demikian :

🖊️ Historis pengalaman pribadi, 30 yg dibuat, dimuat 2 udah bagus,

🖊️ Rezeki itu tidak hitam putih,

🖊️ Literasi itu Klangenan atau hobi,

🖊️ Perpaduan mau dan mampu 

🖊️ Menulis saja soal hasilnya perkara nanti.

🖊️ Tidak selamanya hidup pragmatis dan politis,




Kalau Ramadhan Harus minum vitamin dan makanan penunjang agar tidak lemas, mereka dibodohi bahwa ramadhan ada itu karena biar menikmati kelemahan dan rasa lapar itu. (Cak Nun)

Terimakasih kepada 37 peserta yang telah hadir dan bersedia menjadi tim Riset Penulisan Sejarah PMII Tulungagung, mari kita bergandeng pena dan waktu untuk mencurahkan dalam momentum ini.


Narrator : Mbahkung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi