Pertemuan Pembuka

 



Selasa lalu (05/07/2022) Bapak-Emak ku secara kompak merestui pertaarufan ku dengan adek Kun, dimana itu pertanda langkah perjodohan kami sudah mengarah ke hal serius, secara jasadi pribadiku dan pribadi adek belum pernah dipertemukan, apalagi secara rohani, tetapi itu bukan menjadi kendala bagi kedua orangtua ku untuk mantab memberi restu.


Pada malam harinya sesampainya di Gedung PC. PMII Tulungagung, aku langsung melaporkan persetujuan orangtuaku kepada teman washilah, sekitar pukul 21.00 beliau baru merespon, dengan nada penuh syukur dari bibir terucap, "Allah kariim , nggeh mas lek ngoten Niki ngatur wekdal damel mempertemukan kalian berdua," terangnya lewat VN WA.


Sekitar pukul 23.00 , aku kembali menghubungi teman washilah guna mengkonfirmasi waktu pertemuan pertama ini, dimana aku rencanakan Pukul 14.00 Rabu Pon (06/07/2022) bertempat di sekitaran Mojo, namun tidak dinyana pas pukul 12.00 beliau mengkonfirmasi ulang untuk melakukan pertemuan pada pukul 16.30 dan ternyata bertempat di rumah beliau.


Agak terlambat 30 menit, karena harus mencari Wifi, sebelumnya pertemuan ini di tempatkan di area makam Auliya' Gus Mik, makanya aku harus putar-putar mencari lokasi.


Maghrib datang kurang 5 menitan, kaki ku turun dari montor yang menandakan telah sampai di rumahnya Teman washilah, ternyata seorang muslimah berkerudung orange sudah duduk rapi penuh ketawadhuan khas Santriwati, aku mengira ini tamu dari Ploso.


Dengan sikap santai, aku nyerocos akrab dengan teman washilah, beliau sedikit berkisah dan berpetuah bahwa Gambar mungkin ada perbedaan dengan fakta, namun fisik bukanlah satu-satunya ciri kecantikan atau ketampanan seseorang, kalau ingin tau keindahan dari pasangan pandang dia beberapa waktu, maka akan muncul aura ketampanan ataupun kecantikan, lantas beliau bergeser ke belakang.


Seiring berlalunya Teman Washilah, si Muslimah Orange menggerakkan bibirnya untuk bertanya, "saking pundi Niki wau ?", Dengan getaran hati yang aku timbun dalam dada, bibirku menjawab, "dari Tanjungsari selatannya UIN", yang mana aku lanjutkan dengan pertanyaan serupa kepadanya.


Baru kemudian dia bertutur kalau hari itu sebenarnya waktunya mengajar ngaji, tapi dia liburkan guna menyempatkan bersua dengan tampang ku, hehehe. Dia sendiri sempat menunggu di pojokan sekitar pasar Ngadi, setelah diberi tahu teman washilah untuk langsung ke rumah, dengan motor Supra x nya dia bergegas.


Adzan berkumandang, maka ahlul bait mengajak ku untuk berjamaah di Musholla dan Muslimah Orange beserta Teman Washilah sholat di rumah.


Selepas berjamaah kami kembali melanjutkan perjumpaan dengan mendengar, menyimak dan memperhatikan seksama dawuh dari teman washilah, seperti biasa aku komunikatif dan si Muslimah hanya bisa memperhatikan antara bingung dan malu.


Pukul 18.30 lebih sedikit, kita diperkenankan untuk tukar nomor WA dimana selanjutnya bisa taarufan sendiri tanpa harus melalu beliau, terus pamitan dah untuk pulang. 


Moment luar biasa yang menjadi awal perjalanan menuju keridhoan-Nya, semoga selalu di Rahmati dan dilindungi Allah SWT.


Syukron

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi