Sebuah Perantara Dalam Kuasa-Nya

 01 Juli 2022, suatu detik saat senja menjelang, notifikasi WhatsApp pun bergetar terang, memberitahukan informasi dari seorang ibu parubaya. Ditelisik dengan seksama ternyata teman sendiri di masa kuliah beberapa tempo lalu.

Tangkapan layar pertanyaan interview 


Dalam percakapan chatting, Ibu ini menawarkan sebuah perjodohan, bagi laki-laki yang sekiranya sudah berminat dalam hati ingin berumahtangga, 

tetapi sulit untuk mendapat jodoh, maka Bu Nur siap untuk membantu proses perjodohan tersebut.


Bu Nur memang sudah dikenal sebagai sosok perempuan yang agamis, bersosial tinggi dan salah satu tokoh perempuan dilingkungan majelis khususnya Ploso dan Habib Musthofa Ba'abud Pelem Mojo Kediri.


Karena kewibawaan dan akrabnya Mbahkung dengan Bu Nur, akhirnya merespon perjodohan itu dengan antusias, walaupun sempat bingung dan ingin melemparkan ke laki-laki lain, entah kenapa hatinya spontan berbisik, "itu kesempatanmu, jawab aja kamu ingin zuaj (Artinya nikah)".

Tangkapan layar percakapan 


Percakapan pun berlanjut dengan intens, secepat kilat chattingan menjadi berbaris-baris, tidak sadar Bu Nur sampai salah mengirimkan pesan chatting, tak ayal Mbahkung pun juga bingung, dalam hati bergumam, " sebenarnya perempuan mana sih yang hendak dijodohkan Bu Nur kepada Mbahkung ?? kq antara foto yg dilingkari dan keterangan ada perbedaan yang mencolok ??". 


Tak lama kemudian Bu Nur mengkonfirmasi, bahwa beberapa chatnya salah kirim, akhirnya Bu Nur pun langsung memberikan keterangan identitas singkat perempuan mulia itu, "Bernamakan Kuni Umdiatun, berlatarbelakang keluarga sederhana, berpendidikan Sarjana Pendidikan Agama dari UIN SATU, tanggal lahir yang menyentuh mirip dengan Mbahkung".


Setelah itu Mbahkung pun menyampaikan keterangan lengkap identitas nya sampai ketegasan orangtua perihal hitungan neptu, tak lama sebelum pengenalan ini Mbahkung harus terhalang jodohnya karena neptu 24 yang bermakna Pathi dan didukung tak ada restu dari Ibu pihak perempuan.


Alhamdulillah, Bu Nur memperkenalkan dengan perempuan mulia ini muncul firasat baik, dari Neptu yang bertemu diangka 17, melahirkan makna pesthi sampai aktivitas dan hobi yang sama dalam dunia kepenulisan.


Akhirnya, pada malam Sabtu itu Mbahkung cukup sulit memejamkan mata, apa ini atsar dari doa-doa _"Rabbii laa tadzarnii fardan wa anta Khoirul Waaristiin"_ ?? Wallahu'alam. 


Lanjut pada tanggal ke dua bulan Juli, niatan yang teguh menuju jenjang lebih baik lagi mengantarkan perjumpaan Mbahkung dengan Bu Nur, diiringi live music Kedai DMR. Perkongkowan malam Minggu itu menegaskan keseriusan Mbahkung dalam menyambut perantara baik Bu Nur dengan Perempuan Mulia itu. Sayangnya, malam Ahad itu belum menjadi isyarat perjumpaan pertama Mbahkung dengan Perempuan Mulia, karena ada restu orangtua Mbahkung yang belum terkonfirmasi masuk dalam beranda perjodohan ini, entah emosi apa yang bergejolak dalam jiwa Mbahkung, sehingga begitu antusias dan menggebu-gebu tak karuan menyambut secerca harapan ini.


Menjelang tengah malam Bu Nur menyampaikan rangkaian pertanyaan dari perempuan mulia itu, 10 pertanyaan yang menggetarkan perasaan, menguji kejujuran dan ketulusan, bahkan Tes Potensi Akademik seleksi masuk BUMN pun kalah menegangkan dari pertanyaan-pertanyaan itu, lantas dengan pelan dan teliti jawabanpun terkirimkan kembali ke Perempuan Mulia.


Mbahkung tercengang pada suatu kata dalam pertanyaan nomor pertama, ternyata inisial Bapak tertulis dalam benak si perempuan mulia, harapan ketelatenan, kesabaran dan kedewasaan Mbahkung mampu membersamai kepolosan, keluguan dan kemeriahan pada dirinya, bahkan Perempuan Mulia dalam waktu singkat juga sudah mengantongi sosok Mbahkung, ternyata menambah kemantabannya untuk merengkuh keseriusan Mbahkung.


Memang disaat seorang dua insan muda menaruh rasanya kepada pemilik hati Allahur Rohman, maka Beliau dengan kekuasaannya menyiapkan waktu dan kesempatan yang tepat sesuai versi terbaik-Nya.

PP. Albadru Alaina, 03 Juli 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Bermasalah Rekannya Pun Ikut Susah

Ksatria dan Pasukan Menyerang Kayangan Peri

Mensukseskan MUSPIMNAS PMII 2022 Lebih Utama, Dari Pada Sekedar Protes Buta Masalah Konsumsi